Aku melihat hidup orang lain begitu nikmat, namun ternyata ia tidak berkeluh kesah dan menutupi kekurangannya dengan rapat. Aku melihat hidup teman - teman ku tidak ada duka dan kepedihan, ternyata ia pandai menutupi dengan mensyukuri pemberian.
Aku melihat hidup tetanggaku begitu beruntung, ternyata ia selalu tunduk pada Allah untuk bergantung. Aku merasa tidak perlu iri hati dengan rejeki orang lain. Karena Allah Subḥānahu Wataʿālā telah menjamin.
Mungkin Lirik adalah sebuah rangkaian yang patut di renungankan dan suara adalah pengukuhan kepalan kepercayaan untuk menghantam ke depan
Melalaikan kebenaran demi menghawatirkan apa yang telah dijamin-Nya adalah kekeliruan ganda. Manusia membanting tulang, demi angka di rekening gaji yang mungkin esok akan ditinggal mati. Mereka lupa bahwa hakekat rezeki bukan apa yang tertulis dalam angka, tetapi apa yang telah dinikmatinya hari ini di dunia.
Baca Juga : Menguak Keikhlasan Amal
Rezeki tidak selalu terletak pada pekerjaan, karena Sang Pencipta menaruh sekehendak-Nya tanpa pemberitahuan. Berikhtiarlah karena itu adalah perbuatan sedangkan rejeki itu adalah sebuah kejutan. Terakhir yang tak boleh dilupakan ialah setiap rezeki akan ditanyakan, darimana di dapatkan, untuk apa digunakan dan kemana semua itu dibelanjakan.
0 comments: