Kebaikan dunia dan akhirat terletak pada lima hal, yaitu kaya hati, tidak mengganggu, penghasilan halal, hati yang tertutup pakaian taqwa dan yakin dengan Allah Subḥānahu Wataʿālā dalam setiap kondisi.
Apabila Allah tidak mengkehendaki kita lagi, Ia akan menyibukkan kita dengan urusan dunia. Allah akan menyibukkan kita dengan urusan anak-anak atau mungkin kita akan di sibukkan dengan urusan menjalankan perniagaan.
Sekiranya kita mampu bertanya pada orang-orang yang telah pergi terlebih dahulu menemui Allah Subḥānahu Wataʿālā dan jika mereka diberi peluang untuk hidup sekali lagi sudah semestinya mereka memilih tidak lagi untuk bertarung bermati-matian untuk merebut dunia kerana tujuan kita diciptakan adalah untuk menyembah Allah dan beribadah kepada-Nya.
Tuhan Maha Bersabar menunggu kita menemukan jalan kembali untuk ditemani-Nya lagi. Dan akhirnya ketika Ia telah memutuskan sesuatu, Ia sudah mempertimbangkan segala sesuatunya.
Allah tidak ciptakan manusia semata-mata untuk merebut habuan dunia, tetapi sebenarnya apa yang kita dapat dari bagian dunia ini telah ditentukan oleh Allah Subḥānahu Wataʿālā. Nikmat dunia itu tidak akan pernah puas dinikmati. Semakin dikejar, semakin tidak cukup dan berlari. Mari bermuhasabah dan menyediakan bekal untuk menempuh satu perjalanan yang akan datang yaitu akhirat. Sangat disayangkan jika tidak ada yang berubah pada hari-hari yang kita lalui kecuali tanggalnya saja.
0 comments: