Pernahkah terpikir mengapa seseorang yang tahu tetapi bersikap seolah tidak berilmu? Seorang guru bersikap tidak sesuai dengan yang diajarkan dibuku? Semua itu disebabkan oleh emosi yang tidak stabil dan ketidakmampuan mengendalikan amarah.
Amarah karena terbawa emosi akhirnya tidak sesuai fakta dan hati nurani. Cenderung tidak terkendali, akibatnya tutur katanya tidak baik dan sikapnya pun tidak mengenakkan hati. Orang yang kuat bukanlah yang pandai bergulat, mampu menguasai dirinya ketika marah itulah yang disebut orang yang kuat.
Ketika marah muncul sifat sombong, merasa diri paling benar dan tidak mau mendengar. Merasa paling tinggi sehingga tidak nyaman dengan masukan dan kritikan yang diberi dan rentan dengan sifat dengki.
Mungkin kemarin adalah bencana atau sekarang adalah peluang atau mungkin esok pagi ini adalah amanat bagi kita untuk merancang kebangkitan, dan semua itu bisa saja terjadi. Asalkan Dia tidak marah ku terima saja nasib ku atas dunia {Dik}
Seseorang yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah Subḥānahu Wataʿālā daripada seseorang yang lemah dan pada keduanya ada kebaikan. Bersungguh-sungguhlah untuk mendapatkan apa yang bermanfaat bagimu dan mintalah pertolongan kepada-Nya dalam segala urusanmu.
Baca Juga : Sedekah Adalah Anugerah
Apabila tertimpa musibah, janganlah menyerah dan menjadi pribadi yang lemah. Menerima takdir adalah salah satu tolak ukur tingkat keimanan. Lemah tidak mengubah keadaan, menjadi pribadi yang kuat adalah pilihan yang tepat.
0 comments: