Jika hati menyakini Allah selalu menyaksikan setiap apa yang kita lakukan, meyakini bahwa Allah Maha Tahu diri kita yang sebenarnya, maka dalam hidup ini hanya akan terjadi dua hal:
- Kita akan menjadi sulit untuk berbuat maksiat atau
- Kita akan ikhlas dalam taat.
Namun terkadang yang sering terjadi, hati kita beriman kepada Allah Subḥānahu Wataʿālā, tetapi mulut masih sering membuat tandingan-tandingan selain Allah Subḥānahu Wataʿālā. Seharusnya hati dan lisan tetap bersinergi bahwa sumber keselamatan, kebahagiaan, kemuliaan, rezeki, karunia dan sumber kedudukan semuanya hanya Allah yang mempunyai, sedangkan makhluk hanya sebagai jalan.
Selain itu, sebagai seorang yang beriman, sudah seharusnya segala urusan dalam hidup harus menjadi dzikrullah dan jalan untuk lebih dekat kepada Allah Subḥānahu Wataʿālā. Jika kita diberi kelebihan, janganlah ujub. Dan jika diberi kekurangan jangan minder. Terima saja, karena kita semua adalah milik Allah. Yang menurut kita cacat dan kurang, bisa jadi itu adalah cara Allah melindungi kita dari kesombongan dan dari kemaksiatan.
{iS} Tidak ada beban yang lebih berat bagi manusia melebihi rasa bersalah, rasa tak berguna dan rasa tidak bermanfaat dalam kehidupannya
Rumus ketenangan hati adalah jika melihat kelebihan orang lain jangan iri, karena semua ini hanya milik Allah Subḥānahu Wataʿālā. Dan jika melihat kekurangan orang lain jangan menghina, karena bisa jadi orang yang memiliki keterbatasan dalam dirinya, justru memiliki kemuliaan disisi Allah dibandingkan kita yang merasa sempurna.
Baca Juga : Jika Salah Perbaiki, Jika Gagal Coba Lagi dan Pasrah Bukan Berarti Berhenti
Jika kita ingin merasakan nikmatnya iman, kuncinya adalah dzikrullah. Seharusnya kita ingat Allah bukan hanya saat melihat langit. Paling nikmat dalam hidup ini adalah mengagumi Allah dengan melihat ciptaan-Nya. Betapa Maha Kuasanya yang telah menciptakan alam semesta beserta isinya. Apa pun yang kita lihat dan dengarkan terus sambungkan kepada-Nya insya Allah akan lebih banyak hikmah yang dalam, jikalau kita bisa mengembalikan semuanya kepada Allah.
0 comments: